Tidak berbeda
dengan perusahaan jasa, tahapan akuntansi perusahaan dagangpun sama dengan
tahapan siklus akuntansi untuk perusahaan jasa. Namun yang perlu lebih
diperhatikan adalah penggunaan akun dan ayat jurnal pada perusahaan dagang
lebih kompleks dari pada perusahaan jasa.
Dalam dunia
usaha, ada tiga jenis bidang usaha yaitu bidang usaha jasa, dagang dan
industri. Masing-masing usaha memiliki kegiatan yang berbeda-beda satu dengan
yang lain. Perbedaan aktivitas ini
akan
mempengaruhi pada perbedaan dalam pengukuran laba, pendapatan dan beban dalam
laporan laba ruginya.
Pengertian dan Ruang
Lingkup Operasi Perusahaan Dagang
Perusahaan
dagang memiliki kegiatan utama membeli dan kemudian menjual barang dagangan.
Perusahaan
dagang dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Perusahaan
dagang besar
atau grosir yang membeli barang dari
pabrik dan menjual kepada perusahaan dagang pengecer.
2. Perusahaan
dagang kecil
atau pengecer yang membeli barang
dari grosir kemudian dijual kepada pelanggan perorangan dengan harga eceran. Contoh:
toko baju, toko sepatu, swalayan, toserba dan lain-lain.
Aktivitas
perusahaan dagang untuk menghasilkan pendapatan melibatkan kegiatan menjual
barang dagangan kepada pelanggan. Berikut Ciri-cirinya:
1.
Barang
dagangan yang telah dijual akan dilaporkan sebagai penjualan
2. Biaya
dari barang tersebut disebut sebagai harga pokok penjualan (cost
of goods sold atau cost of merchandhise sold).
3.
Penjualan
dikurangi dengan harga pokok penjualan merupakan laba kotor (gross
profit).
Disebut demikian
karena belum dikurangi dengan beban operasi.
4. Barang
dagangan yang belum terjual pada akhir periode akuntansi disebut persediaan
barang dagangan (merchandhise inventory), yang akan dilaporkan di neraca sebagai
harta lancar.
5.
Laba
bersih perusahaan dagang dihitung sebagai berikut:
Penjualan
(bersih) Rp.
XXX,-
Dikurangi :
Harga Pokok Penjualan Rp. XXX
_
Laba Kotor Rp.
XXX
Dikurangi :
Beban Operasi Rp.
XXX _
Laba (Rugi)
Bersih Rp.
XXX
Laporan Keuangan untuk
Perusahaan Dagang
Beberapa komponen
laba rugi yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Penjualan
adalah jumlah yang dibebankan kepada para pelanggan atas barang yang dijual
perusahaan ke pelanggan yang bersangkutan, baik secara tunai maupun kredit.
Komponen
yang mengurangi penjualan bruto adalah :
a. Retur dan
pengurangan/ potongan harga yang diberikan kepada pelanggan untuk barang yang
rusak atau cacat. Diakui ketika barang dagangan dikembalikan atau ketika
potongan diberikan oleh penjual
b. Diskon penjualan diberikan
penjual kepada pelanggan untuk pembayaran lebih awal dari jumlah terutang.
Diskon penjualan diakui pada saat pelanggan membayar tagihan penjualan.
2. Penjualan bersih diperoleh dengan
mengurangkan retur dan potongan harga serta diskon penjualan terhadap penjualan
3. Ada
2 Sistem pencatatan persediaan barang dagangan yaitu :
a. Sistem
persediaan perpetual. Dimana harga pokok penjualan dapat ditentukan
setiap kali penjualan terjadi. Semua pencatatan secara detail terhadap
persediaan barang dagangan setiap saat dilakukan, sehingga setiap saat nilai
persediaan bisa diketahui
b. Sistem
persediaan periodik. Dimana
harga pokok penjualan baru dapat ditentukan pada setiap akhir periode
akuntansi.
Untuk menentukan harga pokok penjualan
dengan menggunakan sistem persediaan periodik, perlu dilakukan hal-hal berikut
ini:
·
Mencatat
pembelian barang dagangan
·
Menentukan
harga pokok barang yang dibeli
·
Menentukan
harga pokok persediaan pada awal dan akhir periode akuntansi.
Transaksi di Perusahaan
Dagang
Dalam transaksi
pembelian akan timbul ongkos angkut, pajak pertambahan nilai, potongan
pembelian dan retur pembelian. Demikian juga halnya yang akan terjadi pada
transaksi penjualan.
Pada umumnya transaksi
yang terjadi di perusahaan dagang, meliputi:
1. Transaksi
Penjualan Barang Dagangan.
2. Transaksi
Pembelian Barang Dagangan.
3. Beban
Transportasi.
4. Pajak
Pertambahan Nilai.
5. Potongan.
6. Retur.
1.
Transaksi
Penjualan Barang Dagang
Setiap transaksi
penjualan barang dagangan terjadi, harus ada bukti pendukung sebagai dokumen
bisnis perusahaan. Cash register merupakan contoh bukti pendukung adanya
transaksi penjualan secara tunai dan faktur penjualan merupakan salah satu
contoh bukti pendukung transaksi penjualan secara kredit.
Jika penjualan
barang dagangan dilakukan secara kredit, maka menimbulkan piutang yang biasanya
dicatat dalam akun “Piutang Dagang”. Dan pada saat terjadi penjualan secara
kredit ini, seringkali diikuti dengan syarat penjualan. Syarat penjualan bisa
berupa termin penjualan, misal: 2/10, n = 30 artinya :
·
Jangka
waktu pembayaran paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal transaksi,
· Jika
pembeli melakukan pembayaran maksimal 10 (sepuluh) hari setelah tanggal
transaksi, penjual akan memberikan potongan penjualan sebesar 2% kepada
pembeli.
Penerimaan
kembali barang yang telah dijual disebut penjualan retur (sales return), sedangkan
pemberian potongan penjualan disebut pengurangan harga (sales allowances).
2.
Transaksi
Pembelian Barang Dagangan
Pada saat
perusahaan melakukan pembelian barang dagang secara kredit, seringkali
perusahaan terikat dengan suatu syarat yang disebut dengan syarat pembelian.
Jumlah yang dibebankan kepada perusahaan untuk memperoleh suatu barang sampai
dapat dijual merupakan harga pokok barang.
Harga pokok
barang selain harga beli juga termasuk ongkos angkut pembelian, asuransi dan
lain-lain.
Pembelian akan
diikuti oleh transaksi pembayaran. Kapan pembelian batang dagangan itu harus
dibayar akan tergantung pada syarat jual beli yang ditetapkan.
3.
Beban
Transportasi
Syarat-syarat
penjualan harus menyebutkan kapan hak kepemilikan atas barang tersebut beralih
dari penjual kepada pembeli. Hal ini menentukan pihak mana, penjual atau
pembeli yang harus menanggung beban transportasi (ongkos angkut).
Ada beberapa syarat
penjualan :
1. FOB
(free
on board) tempat pengiriman (FOB Shipping point). Ini berarti pembeli
akan membayar beban transportasi dari tempat pengiriman ke tujuan akhir (pembeli).
Beban-beban semacam itu merupakan total beban perusahaan dalam pembelian barang
(persediaan) dan akan menambah pembelian.
2. FOB
tujuan (FOB destination). Hak milik atas barang dagang bisa beralih ke
pembeli pada saat pembeli menerima barang dagangan tersebut. Ini berarti bahwa
penjual menyerahkan barang dagang tersebut ke tempat tujuan pembeli tanpa
dibebani ongkos angkut kepada pembeli.
Dengan demikian
penjual membayar ongkos angkut sampai ke tujuan akhir. Penjual akan mendebit ke
beban pengiriman yang dilaporkan dalam laba rugi penjual sebagai beban
4.
Pajak
Pertambahan Nilai
Di Indonesia,
setiap transaksi pembelian dan penjualan barang dagangan akan dikenakan pajak pertambahan
nilai sebesar 10%. Pajak yang muncul akibat penjualan barang akan dikenakan
kepada konsumen, pajak pertambahan nilai yang dikenakan kepada konsumen disebut
PPN-keluaran.
Sebaliknya,
pajak yang terjadi akibat membeli barang dagangan disebut PPN-masukan.
PPN-Keluaran
akan menimbulkan utang bagi penjual kepada pemerintah. Sedangkan bagi pembeli
pajak yang yang ditanggung merupakan pajak yang dibayar di muka sebagai harta .
5.
Potongan
Di samping
syarat-syarat tersebut di atas, ketentuan dalam jual beli mungkin juga
berhubungan dengan masalah potongan (discount). Ada dua macam potongan harga,
yaitu potongan tunai dan potongan
perdagangan.
a. Potongan
tunai
Potongan
tunai (cash discount) adalah potongan harga yang diberikan apabila pembayaran
dilakukan lebih cepat dari jangka waktu kredit. Dari sudut penjual, potongan
ini disebut potongan penjualan (sales discount), sedangkan dari segi pembeli
disebut potongan pembelian (purchases discount).
Potongan
tunai, misalnya dinyatakan dengan 2/10, n/30. Syarat ini berarti bahwa potongan
sebesar 2% diberikan bila pembayaran dilakukan dalam jangka waktu 10 hari
setelah tanggal transaksi, sementara
jangka
waktu kredit yang diberikan adalah 30 hari.
b. Potongan
perdagangan
Jenis
potongan yang lain adalah potongan perdagangan (trade discount). Potongan ini
diberikan karena perbedaan cara penjualan atau perbedaan langganan yang
dilayani. Misalnya,
·
suatu
perusahaan dapat memberikan potongan sebesar 25% apabila penjualan dilakukan
dengan tunai dan potongan sebesar 20% apabila penjualan dilakukan dengan
kredit.
· suatu
perusahaan memberikan potongan sebesar 30% apabila penjualan dilakukan kepada
pedagang besar dan hanya 15% apabila menjual kepada pedagang eceran.
6.
Retur Penjualan
Karena suatu
sebab tertentu, barang dagangan yang sudah terjual mungkin akan dikembalikan
oleh pembeli ke penjual (retur penjualan). Selain itu, karena adanya kerusakan
barang dagangan atau tidak sesuai dengan kualifikasi yang dipesan pembeli atau
penyebab lainnya, pembeli akan dapat mengembalikan barang yang sudah dibelinya
itu ke penjual.
Karena sebab
tersebut, penjual bisa mengurangi harga jual semula (potongan penjualan). Jika
retur atau potongan tersebut dilakukan untuk penjualan secara kredit, penjual
biasanya mengirimkan kepada pembeli sebuah kredit memo yang menunjukkan jumlah
dan alasan yang menyebabkan akun piutang usaha dikreditkan.
Seperti halnya
potongan penjualan, transaksi retur penjualan juga akan mengurangi atau
memperkecil nilai penjualan. Karena manajemen perusahaan biasanya ingin
mengetahui jumlah retur dan potongan penjualan pada suatu periode, maka
pencatatan terhadap retur dan potongan penjualan pada akun yang terpisah, yang
disebut dengan akun retur dan potongan penjualan (sales return and alowances). Akun ini merupakan akun kontra (contra account) dari akun penjualan,
yang artinya sebagai pengurang nilai penjualan pada suatu periode tertentu.
PERTANYAAN
1.
Apa
yang membedakan perusahaan dagang dari perusahaan jasa?
2.
Mungkinkah
perusahaan menghasilkan laba kotor tetapi menderita kerugian bersih?Jelaskan!
3.
Apa
arti dari (a) 2/10 ; (b) n/30; (c) n/eom.
4. Bagamana
sifat dari ciri-ciri dari (a) kredit memo yang diterbitkan oleh penjual, (b)
debit memo yang diterbitkan oleh pembeli barang dagangan?
5. Siapa
yang menanggung biaya transportasi bila syarat-syarat penjualan adalah (a) FOB
Shipping point, (b) FOB destination?
6. Sebutkan
sekurang-kurangnya tiga akun yang lazimnya akan terdapat pada bagan akun
perusahaan dagang tetapi tidak terdapat pada bagan akun perusahaan jasa!
7. Apa
manfaat digunakannya akun terpisah untuk mencatat transaksi penjualan retur dan
pengurangan harga?
8. Apa
yang dimaksud dengan potongan penjualan , potongan tunai dan potongan
perdagangan? Apabila sebuah barang dijual dengan harga Rp. 100.000,- tetapi
terhadap barang tersebut akan diberikan potongan perdagangan sebesar 20%,
bagaimana cara mencatat penjualan ini?
9. Apakah
perbedaan dan persamaan antara potongan pembelian dan potongan rabat?
10. Pada
tanggal 28 Juli dibeli barang dagangan seharga Rp. 1.000.000,- dengan termin
3/10, n/30. Hitunglah jumlah yang harus dibayar : (a) jika pembayaran dilakukan
padatanggal 8 Agustus. Jelaskan mengapa terdapat perbedaan jumlah yang harus
dibayar dalam pertanyaan (a) dan (b) di atas. Sebutkan tanggal pembayaran
terakhir yang dimungkinkan oleh termin di atas!
0 komentar:
Posting Komentar