Selasa, 26 April 2016

01. KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAGANG

Tidak berbeda dengan perusahaan jasa, tahapan akuntansi perusahaan dagangpun sama dengan tahapan siklus akuntansi untuk perusahaan jasa. Namun yang perlu lebih diperhatikan adalah penggunaan akun dan ayat jurnal pada perusahaan dagang lebih kompleks dari pada perusahaan jasa.

Dalam dunia usaha, ada tiga jenis bidang usaha yaitu bidang usaha jasa, dagang dan industri. Masing-masing usaha memiliki kegiatan yang berbeda-beda satu dengan yang lain.  Perbedaan aktivitas ini
akan mempengaruhi pada perbedaan dalam pengukuran laba, pendapatan dan beban dalam laporan laba ruginya.

Pengertian dan Ruang Lingkup Operasi Perusahaan Dagang


Perusahaan dagang memiliki kegiatan utama membeli dan kemudian menjual barang dagangan.
Perusahaan dagang dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Perusahaan dagang besar atau grosir yang membeli barang dari pabrik dan menjual kepada perusahaan dagang pengecer.
2. Perusahaan dagang kecil atau pengecer yang membeli barang dari grosir kemudian dijual kepada pelanggan perorangan dengan harga eceran. Contoh: toko baju, toko sepatu, swalayan, toserba dan lain-lain.

Aktivitas perusahaan dagang untuk menghasilkan pendapatan melibatkan kegiatan menjual barang dagangan kepada pelanggan. Berikut Ciri-cirinya:
1.    Barang dagangan yang telah dijual akan dilaporkan sebagai penjualan
2.  Biaya dari barang tersebut disebut sebagai harga pokok penjualan (cost of goods sold atau cost of merchandhise sold).
3.    Penjualan dikurangi dengan harga pokok penjualan merupakan laba kotor (gross profit).
Disebut demikian karena belum dikurangi dengan beban operasi.
4.  Barang dagangan yang belum terjual pada akhir periode akuntansi disebut persediaan barang dagangan (merchandhise inventory), yang akan dilaporkan di neraca sebagai harta lancar.
5.    Laba bersih perusahaan dagang dihitung sebagai berikut:
Penjualan (bersih)                                     Rp. XXX,-
Dikurangi : Harga Pokok Penjualan           Rp. XXX  _
Laba Kotor                                              Rp. XXX
Dikurangi : Beban Operasi                        Rp. XXX  _
Laba (Rugi) Bersih                                   Rp. XXX


Laporan Keuangan untuk Perusahaan Dagang

 Beberapa komponen laba rugi yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

1. Penjualan adalah jumlah yang dibebankan kepada para pelanggan atas barang yang dijual perusahaan ke pelanggan yang bersangkutan, baik secara tunai maupun kredit.
     Komponen yang mengurangi penjualan bruto adalah :
a.  Retur dan pengurangan/ potongan harga yang diberikan kepada pelanggan untuk barang yang rusak atau cacat. Diakui ketika barang dagangan dikembalikan atau ketika potongan diberikan oleh penjual
b. Diskon penjualan diberikan penjual kepada pelanggan untuk pembayaran lebih awal dari jumlah terutang. Diskon penjualan diakui pada saat pelanggan membayar tagihan penjualan.
2. Penjualan bersih diperoleh dengan mengurangkan retur dan potongan harga serta diskon penjualan terhadap penjualan
3.  Ada 2 Sistem pencatatan persediaan barang dagangan yaitu :
a. Sistem persediaan perpetual.  Dimana harga pokok penjualan dapat ditentukan setiap kali penjualan terjadi. Semua pencatatan secara detail terhadap persediaan barang dagangan setiap saat dilakukan, sehingga setiap saat nilai persediaan bisa diketahui
b.  Sistem persediaan periodik. Dimana harga pokok penjualan baru dapat ditentukan pada setiap akhir periode akuntansi.
   Untuk menentukan harga pokok penjualan dengan menggunakan sistem persediaan periodik, perlu dilakukan hal-hal berikut ini:
·        Mencatat pembelian barang dagangan
·        Menentukan harga pokok barang yang dibeli
·        Menentukan harga pokok persediaan pada awal dan akhir periode akuntansi.


Transaksi di Perusahaan Dagang

Dalam transaksi pembelian akan timbul ongkos angkut, pajak pertambahan nilai, potongan pembelian dan retur pembelian. Demikian juga halnya yang akan terjadi pada transaksi penjualan.

Pada umumnya transaksi yang terjadi di perusahaan dagang, meliputi:
1.  Transaksi Penjualan Barang Dagangan.
2.  Transaksi Pembelian Barang Dagangan.
3.  Beban Transportasi.
4.  Pajak Pertambahan Nilai.
5.  Potongan.
6.  Retur.

1.    Transaksi Penjualan Barang Dagang
Setiap transaksi penjualan barang dagangan terjadi, harus ada bukti pendukung sebagai dokumen bisnis perusahaan. Cash register merupakan contoh bukti pendukung adanya transaksi penjualan secara tunai dan faktur penjualan merupakan salah satu contoh bukti pendukung transaksi penjualan secara kredit.

Jika penjualan barang dagangan dilakukan secara kredit, maka menimbulkan piutang yang biasanya dicatat dalam akun “Piutang Dagang”. Dan pada saat terjadi penjualan secara kredit ini, seringkali diikuti dengan syarat penjualan. Syarat penjualan bisa berupa termin penjualan, misal: 2/10, n = 30 artinya :
·      Jangka waktu pembayaran paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal transaksi,
·    Jika pembeli melakukan pembayaran maksimal 10 (sepuluh) hari setelah tanggal transaksi, penjual akan memberikan potongan penjualan sebesar 2% kepada pembeli.

Penerimaan kembali barang yang telah dijual disebut penjualan retur (sales return), sedangkan pemberian potongan penjualan disebut pengurangan harga (sales allowances).

2.    Transaksi Pembelian Barang Dagangan
Pada saat perusahaan melakukan pembelian barang dagang secara kredit, seringkali perusahaan terikat dengan suatu syarat yang disebut dengan syarat pembelian. Jumlah yang dibebankan kepada perusahaan untuk memperoleh suatu barang sampai dapat dijual merupakan harga pokok barang.

Harga pokok barang selain harga beli juga termasuk ongkos angkut pembelian, asuransi dan lain-lain.
Pembelian akan diikuti oleh transaksi pembayaran. Kapan pembelian batang dagangan itu harus dibayar akan tergantung pada syarat jual beli yang ditetapkan.

3.    Beban Transportasi
Syarat-syarat penjualan harus menyebutkan kapan hak kepemilikan atas barang tersebut beralih dari penjual kepada pembeli. Hal ini menentukan pihak mana, penjual atau pembeli yang harus menanggung beban transportasi (ongkos angkut).

Ada beberapa syarat penjualan :
1.  FOB (free on board) tempat pengiriman (FOB Shipping point). Ini berarti pembeli akan membayar beban transportasi dari tempat pengiriman ke tujuan akhir (pembeli). Beban-beban semacam itu merupakan total beban perusahaan dalam pembelian barang (persediaan) dan akan menambah pembelian.
2.  FOB tujuan (FOB destination). Hak milik atas barang dagang bisa beralih ke pembeli pada saat pembeli menerima barang dagangan tersebut. Ini berarti bahwa penjual menyerahkan barang dagang tersebut ke tempat tujuan pembeli tanpa dibebani ongkos angkut kepada pembeli.
Dengan demikian penjual membayar ongkos angkut sampai ke tujuan akhir. Penjual akan mendebit ke beban pengiriman yang dilaporkan dalam laba rugi penjual sebagai beban

4.    Pajak Pertambahan Nilai
Di Indonesia, setiap transaksi pembelian dan penjualan barang dagangan akan dikenakan pajak pertambahan nilai sebesar 10%. Pajak yang muncul akibat penjualan barang akan dikenakan kepada konsumen, pajak pertambahan nilai yang dikenakan kepada konsumen disebut PPN-keluaran.
Sebaliknya, pajak yang terjadi akibat membeli barang dagangan disebut PPN-masukan.

PPN-Keluaran akan menimbulkan utang bagi penjual kepada pemerintah. Sedangkan bagi pembeli pajak yang yang ditanggung merupakan pajak yang dibayar di muka sebagai harta .

5.    Potongan
Di samping syarat-syarat tersebut di atas, ketentuan dalam jual beli mungkin juga berhubungan dengan masalah potongan (discount). Ada dua macam potongan harga, yaitu potongan tunai dan potongan
perdagangan.
a.  Potongan tunai
Potongan tunai (cash discount) adalah potongan harga yang diberikan apabila pembayaran dilakukan lebih cepat dari jangka waktu kredit. Dari sudut penjual, potongan ini disebut potongan penjualan (sales discount), sedangkan dari segi pembeli disebut potongan pembelian (purchases discount).
Potongan tunai, misalnya dinyatakan dengan 2/10, n/30. Syarat ini berarti bahwa potongan sebesar 2% diberikan bila pembayaran dilakukan dalam jangka waktu 10 hari setelah tanggal transaksi, sementara
jangka waktu kredit yang diberikan adalah 30 hari.

b.  Potongan perdagangan
Jenis potongan yang lain adalah potongan perdagangan (trade discount). Potongan ini diberikan karena perbedaan cara penjualan atau perbedaan langganan yang dilayani. Misalnya,
·      suatu perusahaan dapat memberikan potongan sebesar 25% apabila penjualan dilakukan dengan tunai dan potongan sebesar 20% apabila penjualan dilakukan dengan kredit.
·    suatu perusahaan memberikan potongan sebesar 30% apabila penjualan dilakukan kepada pedagang besar dan hanya 15% apabila menjual kepada pedagang eceran.

6.    Retur Penjualan
Karena suatu sebab tertentu, barang dagangan yang sudah terjual mungkin akan dikembalikan oleh pembeli ke penjual (retur penjualan). Selain itu, karena adanya kerusakan barang dagangan atau tidak sesuai dengan kualifikasi yang dipesan pembeli atau penyebab lainnya, pembeli akan dapat mengembalikan barang yang sudah dibelinya itu ke penjual.

Karena sebab tersebut, penjual bisa mengurangi harga jual semula (potongan penjualan). Jika retur atau potongan tersebut dilakukan untuk penjualan secara kredit, penjual biasanya mengirimkan kepada pembeli sebuah kredit memo yang menunjukkan jumlah dan alasan yang menyebabkan akun piutang usaha dikreditkan.

Seperti halnya potongan penjualan, transaksi retur penjualan juga akan mengurangi atau memperkecil nilai penjualan. Karena manajemen perusahaan biasanya ingin mengetahui jumlah retur dan potongan penjualan pada suatu periode, maka pencatatan terhadap retur dan potongan penjualan pada akun yang terpisah, yang disebut dengan akun retur dan potongan penjualan (sales return and alowances). Akun ini merupakan akun kontra (contra account) dari akun penjualan, yang artinya sebagai pengurang nilai penjualan pada suatu periode tertentu.


PERTANYAAN

1.        Apa yang membedakan perusahaan dagang dari perusahaan jasa?
2.        Mungkinkah perusahaan menghasilkan laba kotor tetapi menderita kerugian bersih?Jelaskan!
3.        Apa arti dari (a) 2/10 ; (b) n/30; (c) n/eom.
4.     Bagamana sifat dari ciri-ciri dari (a) kredit memo yang diterbitkan oleh penjual, (b) debit memo yang diterbitkan oleh pembeli barang dagangan?
5.      Siapa yang menanggung biaya transportasi bila syarat-syarat penjualan adalah (a) FOB Shipping point, (b) FOB destination?
6.    Sebutkan sekurang-kurangnya tiga akun yang lazimnya akan terdapat pada bagan akun perusahaan dagang tetapi tidak terdapat pada bagan akun perusahaan jasa!
7.    Apa manfaat digunakannya akun terpisah untuk mencatat transaksi penjualan retur dan pengurangan harga?
8.     Apa yang dimaksud dengan potongan penjualan , potongan tunai dan potongan perdagangan? Apabila sebuah barang dijual dengan harga Rp. 100.000,- tetapi terhadap barang tersebut akan diberikan potongan perdagangan sebesar 20%, bagaimana cara mencatat penjualan ini?
9.       Apakah perbedaan dan persamaan antara potongan pembelian dan potongan rabat?

10. Pada tanggal 28 Juli dibeli barang dagangan seharga Rp. 1.000.000,- dengan termin 3/10, n/30. Hitunglah jumlah yang harus dibayar : (a) jika pembayaran dilakukan padatanggal 8 Agustus. Jelaskan mengapa terdapat perbedaan jumlah yang harus dibayar dalam pertanyaan (a) dan (b) di atas. Sebutkan tanggal pembayaran terakhir yang dimungkinkan oleh termin di atas!

0 komentar:

Posting Komentar